Lika Liku Kehidupan Part 1 : Malu, Gengsi dan Takut Dikritik

Hidup. Apa kata yang terpikir dalam benak Anda setelah membaca atau mendengar kata hidup ?. Menyenangkan ? Menyedihkan ? Melelahkan ? Membosankan ?, kata hidup ini beragam pandangannya, ada yang memandangnya secara positif dan ada juga yang memandangnya negatif. Hidup adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat melakukan suatu kegiatan, dapat merasakan sesuatu dan menginginkan sesuatu. 

Hidup yang kita jalani memanglah tak selamanya berjalan mulus seperti yang kita inginkan, pastinya ada hambatan yang kita hadapi. Tak selamanya jalan hidup itu lurus, pastinya ada lika liku dalam jalan tersebut. Tak selamanya hidup itu membosankan, ada kalanya kita merasa senang dan bersyukur atas hidup yang kita peroleh. Tak selamanya hidup itu di bawah, ada kalanya kita akan berada di atas.

Roda waktu terus berputar, sudah berapakah waktu yang Anda sia-siakan ketika Anda hidup ?, selama Anda hidup, sudahkah Anda bermanfaat untuk orang lain ?, sudahkah Anda bisa membuat orang lain senang ?, sudahkah Anda menjadi orang yang berguna untuk orang lain ?. Mari renungkan sejenak, berapa banyak masalah yang kita timbulkan, baik untuk diri kita sendiri ataupun orang lain.

Problematika dalam kehidupan akan menjadikan diri kita dewasa, seperti kata pepatah "Pengalaman adalah guru yang terbaik". Terkadang terlalu banyak teori yang kita baca, namun tak pernah kita aplikasikan dalam kehidupan, setelah itu kita cenderung melupakan teori tersebut, karena tak pernah kita pakai sekalipun. Diperlukan pengaplikasian (pengalaman) dalam suatu teori yang kita baca.

Semakin banyak pengalaman yang kita punya, akan semakin mudah kita menjalani kehidupan, karena kita sudah tahu, mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilaksanakan. Jiakalau kita dahulu pernah mengambil jalan yang salah (yang buruk) maka sebisa mungkin pastinya kita akan menghindari kesalahan itu untuk kedua kalinya. "Hanya keledai yang jatuh ke lubang sama dua kali".

Dalam hidup ini, masalah harus kita hadapi, bukan lari dari masalah. Masalah yang kita hadapi tentulah beraneka ragam jenisnya, berbeda masalah, berbeda pula pemecahannya, beda pula solusinya. Permasalahan modern perlu solusi modern juga.

Motivasi adalah salah satu penunjang kita untuk mempermudah kita dalam mengatasi suatu permasalahan. Motivasi membuka jalan yang kita miliki menjadi lebih luas, pandangan sempit yang kita lihat akan menjadi luas membentang melewati cakrawala. Oleh karena itu, bergaul lah dengan oramg yang senantiasa memberikan motivasi tentang hidup untuk kita.

Jadikanlah hidup sebagai sebuah pelajaran, belajarlah dari hidup, dan hiduplah untuk belajar, bingung ? sama saya juga aga bingung. Pada awalnya kita belajar membaca, namun setelah kita mahir membaca, kita belajar dari apa yang kita baca. Jadi kita belajar membaca setelah itu kita membaca untuk belajar, bingung ?, untung saya ga bingung.

Lakukanlah apa yang kamu ingin lakukan sebelum hidup kamu berakhir, selagi tak bertentangan dengan hukum agama dan norma kehidupan. Lakukan saja, tak usah merasa malu untuk melakukan sesuatu, tak usah malu untuk bertanya, tak usah malu untuk mengemukakan pendapatmu, tak usah gengsi untuk melakukan sesuatu yang baik. Selagi kita mau, selagi kita hidup, jangan terbatasi karena rasa malu dan gengsi untuk melakukan suatu tindakan. Lebih baik gagal dan terus mencoba daripada tidak mencobanya sama sekali dan akhirnya pasti gagal. Just do it *bukan endorse.

Hal yang paling sering membatasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah rasa malu dan gengsi, serta takut akan kritikan orang lain. Pernahkah Anda mengalaminya ?, saya juga ngalamin kok, namun yang paling sering saya hadapi itu rasa malu ketika berbicara di depan umum, kemudian timbul rasa ga mau kena komentar jelek dari orang lain, yang akhirnya saya gengsi untuk berbicara di depan umum, lah ? semua dong ?, iya, saya ngalamin semuanya, namun perlahan-lahan saya mikir, kalau saya terus begini, terus terdiam saja, terus mengikuti arus, ga berani mencoba hal baru, kapan saya bisa maju ?, ibarat saya belajar berenang, bisa mengambang tapi tak bisa maju, hanya diam di tempat, terus hubungannya apa ?, yaa yang penting ada diem di tempatnya laah.

Jangan takut untuk mencoba hal baru, selama itu bermanfaat untuk kehidupan mu lakukan saja. Jangan selalu mengikuti arus, karena hal ini menjadikan diri kita cenderung malas, kita hanya menuruti orang lain saja, tak berani mencoba untuk menjadi berbeda dari yang lainnya.

Penyesalan itu terjadi ketika kita telah melewati suatu peristiwa tersebut. Sebelum rasa penyesalan itu teralami, alangkah baiknya kita mencegah hal tersebut dengan melakukan apa yang kita inginkan. Jangan sampai masa muda terlewatkan dengan tidak melakukan apa-apa. Karena di masa tua kelak akan terbatas dengan tenaga yang sudah mulai berkurang, kekuatan otot sudah mulai melemah dan juga daya ingat menjadi lebih pendek (pikun).

Malu lah pada tempatnya, malu lah ketika kita berbuat buruk dan jahat terhadap orang lain, malu lah ketika kita melakukan kesalahan, malu lah ketika ada peluang kita untuk berbuat baik namun kita menyia-nyiakannya. Jangan malu kalau kita akan melakukan sebuah kebaikan, jangan malu ketika kita menjadi berbeda dari orang lain, jangan malu untuk melakukan sesuatu yang baru, jangan malu untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Malu lah pada tempatnya.

Perkataan maaf dan terima kasih jarang sekali terdengar dan terlihat oleh orang-orang Indonesia saat ini. Di jaman era millenial ini, jarang sekali ucapan terima kasih dan maaf untuk orang lain. Ketika dirinya bersalah kepada seseorang, yang bersalah malah nyebut si korban dengan sebutan "BAPER", apa susahnya untuk meminta maaf ?, biasakan diri Anda untuk mengubah kata "BAPER" menjadi maaf. Ucapkanlah terima kasih ketika seseorang telah berbuat baik kepada Anda, jangan gengsi untuk mengucapkan 2 kata tersebut.

Gengsi dan Malu adalah problematika pada kids jaman now. Dengan alasan yang beragam, mereka mengelak atas kesalahan yang sudah dilakukannya.

Setiap orang memiliki pandangannya masing-masing mengenai suatu hal ataupun seseorang. Perspektif yang menjadikan hidup lebih berwarna, ada yang menganggap suatu hal atau seseorang itu baik dan ada yang menganggap hal atau seseorang itu buruk. Jangan takut dihina atau direndahkan oleh orang lain, karena semua hal tidak akan lepas dari hinaan dan celaan. Rosulullah SAW, apakah beliau tidak pernah dihina dan dicela ?, tidak, bahkan penghinaan terhadap baginda Rosulullah sangat buruk oleh orang kafir Quraisy. Sahabat Rosul, apakah mereka tidak dihina dan dicemooh ?, mereka juga direndahkan oleh orang kafir Quraisy. Bahkan Allah SWT sebagai Tuhan pun dihina dan dicela oleh orang kafir.

Anda siapa ?, apakah Anda nabi ?, apakah Anda sahanat nabi ?  apakah Anda Tuhan ?, yang disebutkan di atas saja dihina dan direndahkan, kenapa masih takut dikritik ?. Biarkan mereka yang mengkritik buruk adalah seseorang yang iri akan kelebihan yang kita punya, mereka yang mengkritik tak baik adalah mereka yang tak mampu melakukan apa yang kita lakukan. Mereka iri dengan apa yang kita miliki, karena mereka tak bisa memiliki apa yang kita punya, akhirnya mereka mencemooh kita, merendahkan kita, menghina kita.

Yang menilai usaha kita adalah Tuhan, bukan manusia. Kita mempresentasikan pekerjaan kita di depan atasan, dan kita mendapatkan apresiasi dan bonus karena usaha kita dalam menyiapkan presentasi tersebut. Pujian dan bonus itu adalah rezeki dari Tuhan melalui atasan.

Jangan pula menjadi manusia yang anti kritik, tak mau nemerima kritikan orang lain, pilah-pilahlah kritik yang membangun walaupun pedas dan berbanding terbalik dengan argumen kita. Dengan segala kritik yang kita terima, kita kembangkan, lakukan evaluasi dari setiap kegiatan yang kita laksanakan. Apa yang menjadi kekurangan kita ketika aktivitas tersebut dilakukan dan selesai dilakukan. Mereka berhak mengkritik kita, tapi kita juga berhak menolak atas kritikan mereka.

Share this :

Previous
Next Post »